Senin, 04 Januari 2016

polusi udara



Polusi udara dikota besar
Udara kota dipenuhi gejala terutama yang nampak di permukaan daun di sepanjang jalan raya yang penuh debu. Kalau diperiksa dengan alat deteksi pencemaran udara, maka jelas sekali udara kota kita dipenuhi gas-gas dan partikel padat yang berbahaya bagi kesehatan manusia.Polusi udara, yang kebanyakan dari kendaraan bermotor, lebih banyak efek buruk pengaruhnya pada anak-anak dari pada orang dewasa. Karena pada usia anak-anak daya tahan tubuhnya belum optimal, lebih parah lagi jika terkena adalah anak-anak dari keluarga miskin dengan kondisi gizi yang buruk.
Hasil penelitian menunjukan bahwasanya anak-anak yang tinggal di perkotaan kaya polusi mempunyai paru-paru lebih kecil, lebih sering mengeluh sakit, lebih sering tidak sekolah, lebih sering dirawat dirumah sakit.
Kendaraan model baru diproduksi besar-besaran selaras dengan permintaan pasar, sedangkan kendaraan lama susah dimusnahkan karena rasa sayang dan kebutuhan. Sehingga pertambahan jumlah kendaraan bermotor mengikuti deret hitung sedangkan upaya penanggulangan polusi masih mengikuti deret ukur itupun belum maksimal.

Di kota besar, kontribusi gas buangan kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70 persen. Sedangkan kontribusi gas buangan dari cerobong asap industri hanya berkisar antara 10-15 persen, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan dan lainnya.
Kita perlu belajar pengalaman dari negara lain dalam hal penanganan polusi udara kota. Ingat pada tahun 1990 an, dilaporkan di Cubatao – Brasilia, telah terjadi tragedi lingkungan yang cukup fatal bagi bayi. Empat puluh dari setiap 1000 bayi yang lahir di kota itu meninggal saat dilahirkan, sedangkan yang lain kebanyakan cacat atau meninggal pada minggu pertama hidupnya. Pada era tahun tersebut 80.000 penduduk Cubatao mengalami sekitar 10.000 kasus kedaruratan medis, yang meliputi penyakit-penyakit tuberkulosis (TBC), peneumonia, bronkitis, emfisemen, asma bronkhiale serta beberapa penyakit pernafasan lain.

Ada beberapa kebijakan untuk mengurangi polusi udara yang dapat dilakukan antara lain dengan pengaturan kendaraan bermotor:
misalnya dengan membuat kawasan yang bebas dari kendaraan bermotor dalam radius tertentu pada area keramian misalnya sekolah, pusat-pusat pasar dll. Kendaraan penumpang tidak diperkenankan memasuki area larangan sehingga dengan terpaksa para penumpangnya jalan kaki beberapa puluh meter meninggalkan kendaraannya untuk menuju tempat sekolah atau pusat pasar/keramaian.

Hal ini selain dapat mengurangi kepadatan kendaraan, kemacetan dapat sedikit memaksa penumpang berolah raga dengan berjalan kaki. Selain itu juga dengan memperluas badan jalan dengan melarang kendaraan parkir ditepi jalan, tetapi parkir ditempat yang telah disediakan khusus serta membuka jalan-jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan. Melarang kendaraan jenis tertentu misalnya truk/oplet untuk melalui suatu jalan pada jam-jam tertentu yang hanya diperuntukan mobil pribadi.
Solusi atasi polusi udara
Solusi untuk mengatasi polusi udara selain ditujukan pada pembenahan sistim pengaturan lalu lintas, kelayakan kendaraan juga dengan menggalakan penghijauan terutama di daerah-daerah yang padat kendaraan.
a) Disepanjang jalan wajib ditanam pohon yang tidak mudah patah namun daunnya lebat.
b) Pemberian izin bagi kendaraan angkutan umum jenis kecil lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal seperti bus, kereta api diperbanyak.
c) Pembatasan usia kendaraan, terutama kendaraan angkutan umum, karena semakin tua kendaraan, semakin tidak terawat potensi memproduksi emisi polusi udara semakin besar.
d) Pengaturan lalu lintas dengan mengurangi kemacetan atau kepadatan kendaraan yang menumpuk dengan mengatur penyebaran kendaraan melalui pembuatan jalan-jalan alternatif dan menyediakan lapangan parkir khusus.
e) Melaksanakan uji emisi secara berkala bagi kendaraan umum dan pribadi


CARA MENGATASI PENCEMARAN UDARA  
1. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
2. Menghemat Energi yang digunakan.
3. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
4. Tidak menebang hutan dan melakukan penebangan hutan secara liar
5. Melakukan penanaman pohon dan memeliharanya dengan baik.
6. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan

Penyebab Utama Pencemaran Udara :

Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :

- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %



Dampak Pencemaran Udara :

- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

KESIMPULAN
Banyak kota-kota besar didunia kualitas udaranya memburuk karena tercemar oleh; zat-zat pencemar yang sumbernya berasal dari pabrik-pabrik industri, dan kendaraan bermotor, proses pembakaran,pembuangan limbah padat.zat-zat pencemar yang paling sering dijumpai adalah: So2, NO dan NO2, Pb, SPM, O3 dan CO untuk memonitor zat-zat polutan ini, WHO (tahun 1974) telah bekerjasama dengan global Environment monitoring System (=GEMS) bagian udara. Faktor-faktor  yang mempengaruhi distribusi dan transport zat polutan ini adalah: letak topografi daerah, intensitas dan pemaparan, arah angin, suhu dan cuaca. Dampak yang paling utama adalah terhadap kesehatan manusia terutama pada sistem pernapasan, pembuluh darah, persarafan, hati dan ginjal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar