Polusi udara dikota
besar
Udara kota
dipenuhi gejala terutama yang nampak di permukaan daun di sepanjang jalan raya
yang penuh debu. Kalau diperiksa dengan alat deteksi pencemaran udara, maka
jelas sekali udara kota kita dipenuhi gas-gas dan partikel padat yang berbahaya
bagi kesehatan manusia.Polusi udara, yang kebanyakan dari kendaraan bermotor,
lebih banyak efek buruk pengaruhnya pada anak-anak dari pada orang dewasa.
Karena pada usia anak-anak daya tahan tubuhnya belum optimal, lebih parah lagi
jika terkena adalah anak-anak dari keluarga miskin dengan kondisi gizi yang
buruk.
Hasil
penelitian menunjukan bahwasanya anak-anak yang tinggal di perkotaan kaya
polusi mempunyai paru-paru lebih kecil, lebih sering mengeluh sakit, lebih
sering tidak sekolah, lebih sering dirawat dirumah sakit.
Kendaraan
model baru diproduksi besar-besaran selaras dengan permintaan pasar, sedangkan
kendaraan lama susah dimusnahkan karena rasa sayang dan kebutuhan. Sehingga
pertambahan jumlah kendaraan bermotor mengikuti deret hitung sedangkan upaya
penanggulangan polusi masih mengikuti deret ukur itupun belum maksimal.
Di kota
besar, kontribusi gas buangan kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara
mencapai 60-70 persen. Sedangkan kontribusi gas buangan dari cerobong asap industri
hanya berkisar antara 10-15 persen, sisanya berasal dari sumber pembakaran
lain, misalnya rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan dan lainnya.
Kita perlu
belajar pengalaman dari negara lain dalam hal penanganan polusi udara kota.
Ingat pada tahun 1990 an, dilaporkan di Cubatao – Brasilia, telah terjadi
tragedi lingkungan yang cukup fatal bagi bayi. Empat puluh dari setiap 1000
bayi yang lahir di kota itu meninggal saat dilahirkan, sedangkan yang lain
kebanyakan cacat atau meninggal pada minggu pertama hidupnya. Pada era tahun
tersebut 80.000 penduduk Cubatao mengalami sekitar 10.000 kasus kedaruratan
medis, yang meliputi penyakit-penyakit tuberkulosis (TBC), peneumonia,
bronkitis, emfisemen, asma bronkhiale serta beberapa penyakit pernafasan lain.
Ada beberapa kebijakan untuk
mengurangi polusi udara yang dapat dilakukan antara lain dengan pengaturan
kendaraan bermotor:
misalnya
dengan membuat kawasan yang bebas dari kendaraan bermotor dalam radius tertentu
pada area keramian misalnya sekolah, pusat-pusat pasar dll. Kendaraan penumpang
tidak diperkenankan memasuki area larangan sehingga dengan terpaksa para
penumpangnya jalan kaki beberapa puluh meter meninggalkan kendaraannya untuk
menuju tempat sekolah atau pusat pasar/keramaian.
Hal ini selain
dapat mengurangi kepadatan kendaraan, kemacetan dapat sedikit memaksa penumpang
berolah raga dengan berjalan kaki. Selain itu juga dengan memperluas badan
jalan dengan melarang kendaraan parkir ditepi jalan, tetapi parkir ditempat
yang telah disediakan khusus serta membuka jalan-jalan alternatif untuk
mengurangi kemacetan. Melarang kendaraan jenis tertentu misalnya truk/oplet
untuk melalui suatu jalan pada jam-jam tertentu yang hanya diperuntukan mobil
pribadi.
Solusi atasi polusi udara
Solusi untuk
mengatasi polusi udara selain ditujukan pada pembenahan sistim pengaturan lalu
lintas, kelayakan kendaraan juga dengan menggalakan penghijauan terutama di
daerah-daerah yang padat kendaraan.
a)
Disepanjang jalan wajib ditanam pohon yang tidak mudah patah namun daunnya
lebat.
b) Pemberian
izin bagi kendaraan angkutan umum jenis kecil lebih dibatasi, sementara
kendaraan angkutan massal seperti bus, kereta api diperbanyak.
c)
Pembatasan usia kendaraan, terutama kendaraan angkutan umum, karena semakin tua
kendaraan, semakin tidak terawat potensi memproduksi emisi polusi udara semakin
besar.
d)
Pengaturan lalu lintas dengan mengurangi kemacetan atau kepadatan kendaraan
yang menumpuk dengan mengatur penyebaran kendaraan melalui pembuatan
jalan-jalan alternatif dan menyediakan lapangan parkir khusus.
e)
Melaksanakan uji emisi secara berkala bagi kendaraan umum dan pribadi
CARA MENGATASI
PENCEMARAN UDARA
1. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
2. Menghemat Energi yang digunakan.
3. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
4. Tidak menebang hutan dan melakukan penebangan hutan secara
liar
5. Melakukan penanaman pohon dan memeliharanya dengan baik.
6. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan
Penyebab Utama
Pencemaran Udara :
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar,
diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan
bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi
peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Dampak Pencemaran Udara
:
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan
tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
KESIMPULAN
Banyak kota-kota besar didunia kualitas udaranya memburuk
karena tercemar oleh; zat-zat pencemar yang sumbernya berasal dari pabrik-pabrik
industri, dan kendaraan bermotor, proses pembakaran,pembuangan limbah
padat.zat-zat pencemar yang paling sering dijumpai adalah: So2, NO dan NO2, Pb,
SPM, O3 dan CO untuk memonitor zat-zat polutan ini, WHO (tahun 1974) telah
bekerjasama dengan global Environment monitoring System (=GEMS) bagian udara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
distribusi dan transport zat polutan ini adalah: letak topografi daerah,
intensitas dan pemaparan, arah angin, suhu dan cuaca. Dampak yang paling utama
adalah terhadap kesehatan manusia terutama pada sistem pernapasan,
pembuluh darah, persarafan, hati dan ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar