22 september 2012
Daya Kreatifitas Dan Inovatif
Industrial Engineer
Dalam Bidang Otomotif Yang Ramah
Lingkungan
Dan
Pelaksanaan Green Productivity Dalam
Usaha Kecil Menengah
Triwulandari S. Dewayana (Program Studi
Magister Teknik Industri)
Dedy Sugiarto (Fakultas Teknologi
Industri )
Dorina Hetharia (Universitas Trisakti)
Suhartini, ST, MT (Teknik Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.latar belakang
Green Industry
dikenal pada tahun 2009 dalam Gelaran Event International Conference on Green
Industry in Asia di Manila, Filipina. Indonesia
adalah satu dari beberapa negara yang mengirimkan perwakilannya dari 22 negara
yang menjadi peserta konferensi tersebut. Terdapat
enam kelompok industri yang menjadi keutamaan untuk peningkatan daya saing
yaitu industri padat karya, industri kecil dan menengah (IKM), industri barang
modal, industri berbasis sumber daya alam, industri pertumbuhan tinggi, dan
kelompok industri prioritas khusus. Industri pertumbuhan tinggi yang diutamakan
untuk diperkuat daya saingnya adalah industri dengan tingkat pertumbuhan yang
tinggi antara lain industri kendaraan bermotor, elektronika, dan telematika.
Industri-industri
yang dapat menerapkan green industry adalah industri yang bergerak di sektor
environmental good dan jasa, seperti : industri pendaur ulang, pengolah limbah,
pembunuh limbah, pengangkut limbah, konsultan lingkungan, industri pengolah air
limbah, pengendali pencemaran udara, peralatan pengolah limbah, industri
manufaktur dan instalasi peralatan energi yang terbarukan, konsultan energi,
laboratorium khusus pengukuran dan analisa lingkungan, dan industri yang
memproduksi teknologi bersih.
Industri kendaraan
bermotor (otomotif) dan komponennya di Indonesia merupakan salah satu jenis
industri unggulan yang memiliki peran mendongkrak pertumbuhan ekonomi di atas
7%
Sementara itu
pekembangan batik semakin maju sejalan dengan arus globalisasi ini,kemajuan
membuat para pengrajin untuk terus meningka kinerjanya agar hasilnya pun baik dan agar bisa terus bertahan.dan bahkan dapat
memenangkan persaingan dengan berbagai industry lainnya yang ada diluar sana.
proses produksi yang baik tidak hanya
memperhatikan keamanan dan efek samping dari limbah sisa prosesnya, namun juga
mengurangi limbah buangan yang dihasilkan. Permasalahan ini juga sangat sering
diabaikan oleh pihak pengrajin, padahal saat ini permasalahan lingkungan
menjadi isu yang cukup hangat dibicarakan. Dikatakan
cukup tinggi karena menghasilkan volume limbah cair sebesar ±568 m³ per hari
dengan menghasilkan produk ± 1.400 potong kain batik per hari. Kampoeng Batik
juga berharap akan adanya keuntungan ekonomis dari peningkatan produktivitas
yang dihasilkan dari penghematan penggunaan sumber daya dalam rangka perbaikan
pengelolaan lingkungan tersebut.
Green Produktivitas
tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan
penggunaan lingkungan secara bersamaan di dalam pembangunan sosial ekonomi
secara keseluruhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Tinjauan Pustaka
2.1.1. Green Industry
Green industry adalah proses
produksi yang mengutamakan penghematan dan afektivitas penggunaan sumber seara
bertahap,mampu menyatukan pembangunan industry dengan kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta meberi manfaat bagi masyarakat.
2.1.2 Industri Komponen Otomotif indonesia.
Berdasarkan jumlah tenaga kerja,
dari data 49 perusahaan menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja terbesar yaitu
1280 orang dan terkecil yaitu 5 orang. 73% perusahaan merupakan perusahaan
besar, 22% perusahaan sedang, sisanya sebesar 5% adalah perusahaan kecil.
Dewayana et all (2012) menyimpulkan bahwa berdasarkan lokasi, 121 perusahaan
menunjukkan bahwa industri komponen otomotif tersebar pada beberapa wilayah,
Persentase terbesar perusahaan berada di wilayah Jawa Barat (55,37%) dan DKI
(24,79%).
2.1.3. produksi bersih
Kristanto (2013) menyatakan bahwa
limbah merupakan akibat logis dari setiap proses yang terjadi dalam suatu
industri (pabrik). Produksi bersih bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan
terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan serta melakukan upaya untuk
Green industry.
Meningkatkan penghematan
penggunaan bahan baku, bahan penunjang, dan energi diseluruh tahapan proses
produksi.membutuhan strategi untuk pengelola lingkungan.
2.1.4. Penelitian Dan Model Terdahulu
Penghargaan Industri
Hijau (PIH) telah berlangsung selama empat tahun. Penilaian penghargaan
industri hijau didasarkan pada hal-hal berikut (Kementerian Perindustrian 2012)
:
a. Proses Produksi, meliputi (bahan baku
dan bahan penolong, energi, air, teknologi proses, produk, sumber daya manusia,
dan lingkungan kerja).
b. Manajemen Perusahaan, meliputi (program
efisiensi produksi, Community Development/Corporate Social Responsibility,
penghargaan yang pernah diterima, dan sistem manajemen).
c. Pengelolaan Lingkungan Industri,
meliputi (pemenuhan baku mutu lingkungan, sarana pengelolaan limbah dan emisi,
dan kinerja pengelolaan lingkungan).
2.1.5. Productivity
Productivity menurut
Wingjosoebroto adalah sebagai perbandingan (rasio) antara output dengan input.diketahui
pula beberapa penghematan sumber-sumber input telah berhasil dihemat.input itu
meliputi alat yang digunakan seperti biaya,tenaga kerja,jumlah hasil
individu.sedangkan output yaitu seperi laba,penjualan,kepuasan konsumen.
2.1.7. Green Productivity
Green Productivity
adalah bagian dari konsep peningkatan produktifitas yang ramah lingkungan dalam
rangka menjawab isu global tentang sustainable development,konsep diambil dari
penggabungan dua hal penting dalam strategi. Berdasarkan APO (Asian Productivity Organization, 2003)
green productivity adalah suatu strategi untuk meningkatkan produktifitas bisnis
dan kinerja lingkungan pada saat yang bersamaan dalam mengembangkan sosial
ekonomi secara keseluruhan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Proses Perancangan
yang Ramah Lingkungan
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
§ Perumusan tujuan
§ Penentuan alternatif pilihan
§ Penentuan level hierarki
§ Identifikasi elemen-elemen pada setiap
level hierarki selain level hierarki pertama (tujuan) dan level hierarki
terakhir (alternatif pilihan)
§ Penyusunan Hierarki Keputusan
Model dilakukan melalui dua tahapan
sebagai berikut :
-
Penyusunan Hierarki Keputusan untuk Pemilihan Industri Komponen Otomotif
yang Ramah Lingkungan
-
Penentuan Bobot pada setiap level hierarki.
3.2.Pengumpulan
Data
Metode yang digunakan Green
Produktivitas. Green
Produktivitas merupakan suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan dan daya keja lingkungan secara bersamaan di dalam pembangunan sosial
ekonomi secara keseluruhan,cara pengumpulan data dilakukan terlebih dahulu
observasi dan segala kegiatan seperti wawanara seara mendalam dan juga
melakukan survey lapangan sehingga mampu meghasilkan informasi yang sangat
akurat dan pasti adanya secara menyeluruh.
3.3.Hasil Penelitian
3.3.1. Production Cycle Inventory
Quantification
Limbah batik dapat disimpulkan
menjadi padat,gas,air.proses produksi batik menghasilkan limbah disetiap
tahapannya.ada lima tahapan proses produksi yang menghasilkan limbah.
3.3.2. Indikator Dampak Lingkungan
Dari masing-masing tahapan proses
produksi batik yang telah dilakukan menunjukan responden yang
signifikan,identifikasi aspek dan dampak
lingkungan serta penilaian resiko lingkungan dari masing masing tahapan proses
yang telah dilakukan.
3.3.3. Uji Laboratorium
Dari hasil analisa
limbah cair batik maka dapat dihitung beban limbah masing-masing parameter,
pada tabel 1 menunjukkan beban limbah cair batik di Kampoeng Batik.
parameter
|
beban limbah
(kg)
|
total beban
limbah
|
|||
A (80 m³)
|
B (80 m³)
|
C (500 m³)
|
D (5 m³)
|
||
BOD
|
188
|
36,8
|
140
|
1,65
|
366,45
|
COD
|
315,2
|
62,4
|
240
|
2,8
|
620,4
|
TSS
|
50,4
|
12,8
|
20
|
0,7
|
82,9
|
Phenol
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Keterangan:BM* :
Bakumutu berdasarkan
Kep. Gub. No.45 th. 2002
Dari konsentrasi
limbah di obyek penelitian yang diamati dan pelaksanaan uji limbah dilakukan di
Laboratorium TAKI – Teknik Kimia, ITS, dapat diperoleh hasil analisa seperti
pada tabel 2.
parameter
|
BM*
|
hasil analisa (satuan mg/l)
|
||||
A
|
B
|
C
|
D
|
metode
|
||
BOD
|
60
|
2350
|
460
|
280
|
330
|
DO Metri
|
COD
|
100
|
3940
|
480
|
480
|
560
|
refluk
|
TSS
|
50
|
630
|
160
|
40
|
140
|
Gravimetri
|
Phenol
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Spektrophotometri
|
Cr total
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
AAS
|
Minyak Lemak
|
3,6
|
3
|
0
|
0
|
0
|
Ektraxi
|
NH-3 N
|
8
|
1,1
|
0,95
|
0,55
|
0,82
|
Spektrophotometri
|
Sulfida as
H2S
|
0,3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Titri metri
|
PH
|
6,9
|
9,49
|
1,85
|
7,25
|
7,12
|
PH metri
|
Keterangan:
BM* : Bakumutu
berdasarkan Kep. Gub. No.45 th. 2002
A : Sisa Diketel atau
Ngloyor
B : Sisa Pewarnaan
Napsol
C : Sisa Pencucian
atau Nglorod
D : Sisa Pewarnaan
Ngesol
3.3.4. Green Productivity
Biaya overhead pada industri batik di
Kampoeng Batik berdasarkan estimasi biaya dapat dilihat pada tabel 4 berikut
ini :
Item
|
total
|
|
minyak tanah
|
1.260.000
|
|
solar
|
270.000
|
|
Air
|
1.150.000
|
|
listrik
|
259.000
|
|
pengolahan limbah cair
|
larutan kapur
|
1.875.000
|
larutan tawas
|
10.125.000
|
|
arang = larutan AMK
|
3.640.000
|
|
jumlah
|
18.579.000
|
3.3.5. Perhitungan Penjualan dan Pengeluaran
Setelah diketahui masing-masing harga
bahan baku dan bahan penunjang, biaya tenaga kerja, biaya overhead, maka pada
tabel 2 berikut ini adalah perhitungan penjualan dan pengeluaran dan keuntungan
yang diperoleh oleh industri Kampoeng Batik Sidoarjo.
Item
|
/hari
|
/tahun
|
Total
|
jumlah produk
|
3.500 m
|
1.050.000 m
|
|
Penjualan
|
143.225.000
|
49.003.225.000
|
|
total penjualan per tahun (output)
|
49.003.225.000
|
||
tenaga kerja
|
38.500.000
|
11.550.000.000
|
|
Mori
|
49.000.000
|
14.700.000.000
|
|
Lilin
|
23.100.000
|
6.930.000.000
|
|
bahan kimia
|
23.400.000
|
7.020.000.000
|
|
bahan pembantu
|
350.000
|
105.000.000
|
|
over head
|
20.410.368
|
7.143.500.000
|
|
total pengeluaran per tahun (input)
|
47.449.139.000
|
||
keuntungan per tahun
|
1.554.086.000
|
||
keuntungan per bulan
|
129.507.167
|
||
produktivitas = output/input
|
103,30%
|
Pada tabel 5 berikut ini adalah
perhitungan penjualan, pengeluaran dan keuntungan yang diperoleh oleh industri
Kampoeng Batik Sidoarjo.
Item
|
/hari
|
/tahun
|
total
|
jumlah produk
|
3.500 m
|
1.050.000 m
|
|
penjualan
|
143.225.000
|
49.003.225.000
|
|
total penjualan per tahun (output)
|
49.003.225.000
|
||
tenaga kerja
|
38.500.000
|
11.550.000.000
|
|
mori
|
49.000.000
|
14.700.000.000
|
|
lilin
|
23.100.000
|
6.930.000.000
|
|
bahan kimia
|
23.400.000
|
7.020.000.000
|
|
bahan pembantu
|
350.000
|
105.000.000
|
|
over head
|
18.579.000
|
6.502.650.000
|
|
total pengeluaran per tahun (input)
|
46.808.289.000
|
||
keuntungan per tahun
|
2.194.936.000
|
||
keuntungan per bulan
|
182.911.333
|
||
produktivitas = output/input
|
104,6%
|