Senin, 04 Januari 2016

artike jurnal tugas 1

22 september 2012
Daya Kreatifitas Dan Inovatif Industrial Engineer
Dalam Bidang Otomotif Yang Ramah Lingkungan
Dan
Pelaksanaan Green Productivity Dalam Usaha Kecil Menengah
Triwulandari S. Dewayana (Program Studi Magister Teknik Industri)
Dedy Sugiarto (Fakultas Teknologi Industri )
Dorina Hetharia (Universitas Trisakti)
Suhartini, ST, MT (Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.latar belakang
Green Industry dikenal pada tahun 2009 dalam Gelaran Event International Conference on Green Industry in Asia di Manila, Filipina. Indonesia adalah satu dari beberapa negara yang mengirimkan perwakilannya dari 22 negara yang menjadi peserta konferensi tersebut. Terdapat enam kelompok industri yang menjadi keutamaan untuk peningkatan daya saing yaitu industri padat karya, industri kecil dan menengah (IKM), industri barang modal, industri berbasis sumber daya alam, industri pertumbuhan tinggi, dan kelompok industri prioritas khusus. Industri pertumbuhan tinggi yang diutamakan untuk diperkuat daya saingnya adalah industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi antara lain industri kendaraan bermotor, elektronika, dan telematika.
Industri-industri yang dapat menerapkan green industry adalah industri yang bergerak di sektor environmental good dan jasa, seperti : industri pendaur ulang, pengolah limbah, pembunuh limbah, pengangkut limbah, konsultan lingkungan, industri pengolah air limbah, pengendali pencemaran udara, peralatan pengolah limbah, industri manufaktur dan instalasi peralatan energi yang terbarukan, konsultan energi, laboratorium khusus pengukuran dan analisa lingkungan, dan industri yang memproduksi teknologi bersih.
Industri kendaraan bermotor (otomotif) dan komponennya di Indonesia merupakan salah satu jenis industri unggulan yang memiliki peran mendongkrak pertumbuhan ekonomi di atas 7%
Sementara itu pekembangan batik semakin maju sejalan dengan arus globalisasi ini,kemajuan membuat para pengrajin untuk terus meningka kinerjanya agar hasilnya pun baik dan  agar bisa terus bertahan.dan bahkan dapat memenangkan persaingan dengan berbagai industry lainnya yang ada diluar sana. proses produksi yang baik tidak hanya memperhatikan keamanan dan efek samping dari limbah sisa prosesnya, namun juga mengurangi limbah buangan yang dihasilkan. Permasalahan ini juga sangat sering diabaikan oleh pihak pengrajin, padahal saat ini permasalahan lingkungan menjadi isu yang cukup hangat dibicarakan. Dikatakan cukup tinggi karena menghasilkan volume limbah cair sebesar ±568 m³ per hari dengan menghasilkan produk ± 1.400 potong kain batik per hari. Kampoeng Batik juga berharap akan adanya keuntungan ekonomis dari peningkatan produktivitas yang dihasilkan dari penghematan penggunaan sumber daya dalam rangka perbaikan pengelolaan lingkungan tersebut.
Green Produktivitas tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan penggunaan lingkungan secara bersamaan di dalam pembangunan sosial ekonomi secara keseluruhan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Tinjauan Pustaka
2.1.1.      Green Industry
             Green industry adalah proses produksi yang mengutamakan penghematan dan afektivitas penggunaan sumber seara bertahap,mampu menyatukan pembangunan industry dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta meberi manfaat bagi masyarakat.
 2.1.2   Industri Komponen Otomotif  indonesia.  
                           Berdasarkan jumlah tenaga kerja, dari data 49 perusahaan menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja terbesar yaitu 1280 orang dan terkecil yaitu 5 orang. 73% perusahaan merupakan perusahaan besar, 22% perusahaan sedang, sisanya sebesar 5% adalah perusahaan kecil. Dewayana et all (2012) menyimpulkan bahwa berdasarkan lokasi, 121 perusahaan menunjukkan bahwa industri komponen otomotif tersebar pada beberapa wilayah, Persentase terbesar perusahaan berada di wilayah Jawa Barat (55,37%) dan DKI (24,79%).
2.1.3.      produksi bersih
              Kristanto (2013) menyatakan bahwa limbah merupakan akibat logis dari setiap proses yang terjadi dalam suatu industri (pabrik). Produksi bersih bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan serta melakukan upaya untuk Green industry.
             Meningkatkan penghematan penggunaan bahan baku, bahan penunjang, dan energi diseluruh tahapan proses produksi.membutuhan strategi untuk pengelola lingkungan.
          
2.1.4.      Penelitian Dan Model Terdahulu
Penghargaan Industri Hijau (PIH) telah berlangsung selama empat tahun. Penilaian penghargaan industri hijau didasarkan pada hal-hal berikut (Kementerian Perindustrian 2012) :
a.       Proses Produksi, meliputi (bahan baku dan bahan penolong, energi, air, teknologi proses, produk, sumber daya manusia, dan lingkungan kerja).
b.      Manajemen Perusahaan, meliputi (program efisiensi produksi, Community Development/Corporate Social Responsibility, penghargaan yang pernah diterima, dan sistem manajemen).
c.       Pengelolaan Lingkungan Industri, meliputi (pemenuhan baku mutu lingkungan, sarana pengelolaan limbah dan emisi, dan kinerja pengelolaan lingkungan).
2.1.5.      Productivity
Productivity menurut Wingjosoebroto adalah sebagai perbandingan (rasio) antara output dengan input.diketahui pula beberapa penghematan sumber-sumber input telah berhasil dihemat.input itu meliputi alat yang digunakan seperti biaya,tenaga kerja,jumlah hasil individu.sedangkan output yaitu seperi laba,penjualan,kepuasan konsumen.
2.1.7.      Green Productivity
Green Productivity adalah bagian dari konsep peningkatan produktifitas yang ramah lingkungan dalam rangka menjawab isu global tentang sustainable development,konsep diambil dari penggabungan dua hal penting dalam strategi. Berdasarkan APO (Asian Productivity Organization, 2003) green productivity adalah suatu strategi untuk meningkatkan produktifitas bisnis dan kinerja lingkungan pada saat yang bersamaan dalam mengembangkan sosial ekonomi secara keseluruhan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Proses Perancangan
yang Ramah Lingkungan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
§  Perumusan tujuan
§  Penentuan alternatif pilihan
§  Penentuan level hierarki
§  Identifikasi elemen-elemen pada setiap level hierarki selain level hierarki pertama (tujuan) dan level hierarki terakhir (alternatif pilihan)
§  Penyusunan Hierarki Keputusan

Model dilakukan melalui dua tahapan sebagai berikut :
-       Penyusunan Hierarki Keputusan untuk Pemilihan Industri Komponen Otomotif yang Ramah Lingkungan
-      Penentuan Bobot pada setiap level hierarki.

3.2.Pengumpulan Data
Metode yang digunakan Green Produktivitas. Green Produktivitas merupakan suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan daya keja lingkungan secara bersamaan di dalam pembangunan sosial ekonomi secara keseluruhan,cara pengumpulan data dilakukan terlebih dahulu observasi dan segala kegiatan seperti wawanara seara mendalam dan juga melakukan survey lapangan sehingga mampu meghasilkan informasi yang sangat akurat dan pasti adanya secara menyeluruh.

3.3.Hasil Penelitian
3.3.1.      Production Cycle Inventory Quantification  
              Limbah batik dapat disimpulkan menjadi padat,gas,air.proses produksi batik menghasilkan limbah disetiap tahapannya.ada lima tahapan proses produksi yang menghasilkan limbah.
3.3.2.      Indikator Dampak Lingkungan
              Dari masing-masing tahapan proses produksi batik yang telah dilakukan menunjukan responden yang signifikan,identifikasi  aspek dan dampak lingkungan serta penilaian resiko lingkungan dari masing masing tahapan proses yang telah dilakukan.
3.3.3.      Uji Laboratorium
Dari hasil analisa limbah cair batik maka dapat dihitung beban limbah masing-masing parameter, pada tabel 1 menunjukkan beban limbah cair batik di Kampoeng Batik.
parameter
beban limbah (kg)
total beban limbah
A (80 m³)
B (80 m³)
C (500 m³)
D (5 m³)
BOD
188
36,8
140
1,65
366,45
COD
315,2
62,4
240
2,8
620,4
TSS
50,4
12,8
20
0,7
82,9
Phenol
0
0
0
0
0

Keterangan:BM* :
Bakumutu berdasarkan Kep. Gub. No.45 th. 2002
Dari konsentrasi limbah di obyek penelitian yang diamati dan pelaksanaan uji limbah dilakukan di Laboratorium TAKI – Teknik Kimia, ITS, dapat diperoleh hasil analisa seperti pada tabel 2.
parameter
BM*
hasil analisa (satuan mg/l)
A
B
C
D
metode
BOD
60
2350
460
280
330
DO Metri
COD
100
3940
480
480
560
refluk
TSS
50
630
160
40
140
Gravimetri
Phenol
1
0
0
0
0
Spektrophotometri
Cr total
1
0
0
0
0
AAS
Minyak Lemak
3,6
3
0
0
0
Ektraxi
NH-3 N
8
1,1
0,95
0,55
0,82
Spektrophotometri
Sulfida as H2S
0,3
0
0
0
0
Titri metri
PH
6,9
9,49
1,85
7,25
7,12
PH metri


Keterangan:
BM* : Bakumutu berdasarkan Kep. Gub. No.45 th. 2002
A : Sisa Diketel atau Ngloyor
B : Sisa Pewarnaan Napsol
C : Sisa Pencucian atau Nglorod
D : Sisa Pewarnaan Ngesol

3.3.4.    Green Productivity 
         Biaya overhead pada industri batik di Kampoeng Batik berdasarkan estimasi biaya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Item
total
minyak tanah
1.260.000
solar
270.000
Air
1.150.000
listrik
259.000
pengolahan limbah cair
larutan kapur
1.875.000
larutan tawas
10.125.000
arang = larutan AMK
3.640.000
jumlah
18.579.000

3.3.5.      Perhitungan Penjualan dan Pengeluaran
         Setelah diketahui masing-masing harga bahan baku dan bahan penunjang, biaya tenaga kerja, biaya overhead, maka pada tabel 2 berikut ini adalah perhitungan penjualan dan pengeluaran dan keuntungan yang diperoleh oleh industri Kampoeng Batik Sidoarjo.
Item
/hari
/tahun
Total
jumlah produk
3.500 m
1.050.000 m
Penjualan
143.225.000
49.003.225.000
total penjualan per tahun (output)
49.003.225.000
tenaga kerja
38.500.000
11.550.000.000
Mori
49.000.000
14.700.000.000
Lilin
23.100.000
6.930.000.000
bahan kimia
23.400.000
7.020.000.000
bahan pembantu
350.000
105.000.000
over head
20.410.368
7.143.500.000
total pengeluaran per tahun (input)
47.449.139.000
keuntungan per tahun
1.554.086.000
keuntungan per bulan
129.507.167
produktivitas = output/input
103,30%


Pada tabel 5 berikut ini adalah perhitungan penjualan, pengeluaran dan keuntungan yang diperoleh oleh industri Kampoeng Batik Sidoarjo.
Item
/hari
/tahun
total
jumlah produk
3.500 m
1.050.000 m
penjualan
143.225.000
49.003.225.000
total penjualan per tahun (output)
49.003.225.000
tenaga kerja
38.500.000
11.550.000.000
mori
49.000.000
14.700.000.000
lilin
23.100.000
6.930.000.000
bahan kimia
23.400.000
7.020.000.000
bahan pembantu
350.000
105.000.000
over head
18.579.000
6.502.650.000
total pengeluaran per tahun (input)
46.808.289.000
keuntungan per tahun
2.194.936.000
keuntungan per bulan
182.911.333
produktivitas = output/input
104,6%