Selasa, 27 Oktober 2015

jurnal

jurnal teknologi kimia dan industri,vol.2,tahun 2013,halaman 33-39
online di:http:/ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki
 proses pembuatan biodisel dari dedak dan metanol dengan esterifikasi in situ
  • wulandari dharsono(L2C006111)dan Y.saptiana oktari(l2c006112)
jurusan teknik industri,fakultas teknik kimia,fakultas teknik,universitas diponogoro.
jl.prof sudharto,tembalang semarang 50239,telp/fax(024)7460058
pembimbing aprilina purbasari ST,MT.

latar belakang
kandungan asam lemak bebas (free fatty acid(FFA) yang tinggi menyebabkan minyak dedak padi dapat dikonversi menjadi fatty acid ester(biodiesel)yang esterifikasi tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan dedak sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dengan proses esterifikasi in situ serta memperlajari sovlent(metanol)dan waktu operasi dalam pembuatannya.kandungan asam lemak bebas dalam dedak padi dapat meningkatkan cepat karena adanya enzim lipase aktif dalam dedak padi setelah proses penggilingan.metode yang digunakan untuk pembuatan biodiesel pada penilitiannya ini adalah proses esterifikasi in situ.didalam proses ini dedak dicampur dengan metanol dan katalis asam dimana metanol berfungsi sebagai sovlent sekaligus reaktan.pada proses ini asam lemak bebas dapat terekstak dari dedak dan selanjutnya bereaksi dengan metanol membentuk metyl ester(biodiesel) variabel tetap yang digunakan adalah berat dedak 50 gram kecepatan pengadukan dengan skala 4 jumlah katalis H2SO4% volume variabel berubahnya pada proses esterifikasi ini situ adalah jumlah metanol 150,200 250 ml dan waktu reaksi 1,2,3,4 jam.proses esterifikasi in situ dedak padi mampu menghasilkan biodiesel dengan waktu operasi maksimum adalah 60 menit dan penambahan jumlah metanol sebesar 200ml mengahsilkan konversi paling tinggi.

hasil penelitian
proses esterifikasi in situ 
dari analisa gas kromatografi yang kami lakukan,proses esterifikasi in situ sebagai upaya untuk memanfaatkan dedak pada padi sebagai bahan baku biodiesel dapat menghasilkan metil ester.komponen terbesar metil ester biodiesel kimia didominasi metil linoleat.
komponen metil ester pada biodiesel berdasarkan analisa GC MS. 
Komponen                                jumlah (%berat)
  • metil palmitat                            15,49
  • metil linoleat                             45,44
  • metil oleat                                 32,78
dan analisa kalorimeter , didapatkan nilai kalor biodiesel sebesar 43,88 mj/kg.nilai kalor yang kami dapatkan lebih tinggi daripada biodiesel yang berasal dari palm oil minyal jarak jatropha maupun solar.

 kesimpulan 
dapat disimpulkan bahwa proses esterifikasi in situ dedak padi mampu menghasilkan biodiesel,waktu operasi adalah 60 menit dan perubahan jumlah metanol sebesar 200ml menghasilkan konversi paling tinggi. 
peluang penilitian selajutnya
tidak dilakukan penelitiannya selanjutya karena pelitiannya ini sudah cukup berhasil.
terima kasih.

reaksi-reaksi kimia



Reaksi-Reaksi Kimia

Wahideseya Rajulian (41615010050)
Eva Febriyanti (41615010061)

Pengertian reaksi kimia   
Perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga terjadi senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas.
Jenis-Jenis Reaksi Kimia ada 4, yaitu:
1.      Reaksi Redoks
Reaksi kimia yang mengalami perubahan bilangan oksidasi atau serah terima electron.
2.      Reaksi Asam Basa
Reaksi kimia yang melibatkan reagen asam dan basa.
3.      Isomerasi
Reaksi kimia yang mengalami penataan ulang pada struktur tanpa merubah komposisi atom.
4.      Sintesis
Reaksi kimia yang terjadi ketika dua atau lebih unsur bergabung membentuk hasil yang lebih rumit.
Contoh reaksi-reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari
1.      Fotosintesis
Proses untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang dapat dibebaskan menjadi bahan bakar organisme.
Berikut reaksi dari Fotosintesis :
ü  6 CO2 + 6 H2O + Light → C6H12O6 + 6 O2

2.      Penentuan Kadar Vitamin C
Kadar Vitamin C dapat ditentukan dengan reaksi redoks (titrasi iodometri langsung).
Berikut reaksi dari Penentuan Kadar Vitamin C:
ü  HC6H7O6 + I2 → 2HI + C6H6O6



3.      Penentuan Kadar Larutan NH4Cl
Prinsip: Oksidasi senyawa organik oleh asam sulfat untuk membentuk CO2 dan H2O serta pelepasan nitrogen (Metode Kjeldahl)
Berikut reaksi dari Penentuan Kadar Larutan NH4CL:
ü  NH4Cl + NaOH → NH4OH + NaCl
ü  2NH4OH → 2NH3 + 2H2O
ü  4NH3 + 2H3BO3 → 2(NH4)2BO3 + H2
ü  2(NH4)2BO3 + 2HCl    NH4Cl + H3BO3
4.      Karat Besi (Korosi)
o   Senyawaan oksida besi Fe2O3. nH2O
o   Pembentukan karat besi dikenal dengan peristiwa Korosi.
Berikut adalah Reaksi pada karat besi :
ü  Besi bertindak sebagai anoda dengan reaksi sbb:
Fe → Fe2+ + 2e-
ü  Air tereduksi, dengan reaksi:
2H2O + 2e- → 2OH- + H2
ü  Reaksi Korosi:
4Fe + 3O2 +2H2O → 2Fe2O3. 2H2O (Karat Besi)





Contoh Soal:
  1. Diantara reaksi-reaksi dibawah ini termasuk redoks adalah
a. SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
b. H2 + Cl2 → 2HCl
c.Cu2O + C → 2Cu + CO
d. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
Jawaban:
a dan c


artikel karat



Eva pebrianty purnama(41615010061)
Tugas : artikel
Karat
Artikel ini membahas tentang karat sebagai hasil oksidasi suatu logam.untuk penggunaan lain dari karat.
Karat merupakan hasil korosi,yaitu oksidasi suatau logam.besi yang mengalami korosi membentuk kara dengan rumus Fe203.xH20.korosi atau proses pengantaran merupakan proses elektro kimia.pada proses pengaratan,besi(fe)bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengosidaksi,persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut.
Anode(s)fe2+(aq))2e_
Katode O2(g)+4H+(aq)+4e_2H2o(l)

Autakaolis
Karat yang terbentuk pada logam akab mempercepat proses pengaratan berikutnya.oleh sebab itu,karat disebut juga dengan autokalis.mekanisme terjadinya korosi adalah logam besi yang letaknya jauh dari pemukaan kontak dengan udara akan diosidaksi oleh ion fe2+.ion ini larut dalam tetesan air.tempat terjadinya reaksi oksidasi disalah satu ujung tetesan air ini disebut anode.elekron yang terbentuk bergeral dari anode ke katode melalui logam.elektron ini selanjutnya mereduksi oksigen dari udara dan menghasilkan air.ujung tetesan air tempat terjadinya reaksi reduksi ini disebut katode.sebagian oksigen dari udara larut dalam tetesan air dan mengosidaksi fe2+ menjadi fe3+ yang membentuk karat besi (fe2o3.H2o).

Kerugian
Besi atau logam yang berkarat bersifat rapuh,mudah larut,dan bercampur dengan logam lain,serta bersifat racun.hal ini tentu berbahaya dan merugikan.jika berkarat ,besi yang digunakan sebagai pondasi atau penyangga jembatan menajdi rapuh sehingga mudah ambruk.alat-alat produksi dalam industry makanan dan farmasi tidak boleh menggunakan logam yang mudah berkarat. Hal ini disebabkan karat yang terbentuk mudah larut dalam makanan,obat-obatan atau senyawa kimia yang diproduksi.oleh sebab itu,untuk kepentingan industry biasanya menggunakan peralatan stainless yang antikarat.
Pencegahan
Kerugian yang cukup besar akibat proses pegaratan mengharuskan adanya upaya-upaya pencegahan terjadinya karat.prinsip pencegahannya dengan cara melindungi besi dan penyebab terjadinya karat.dilihat dari factor-faktor yang mempengaruhi pross pengaratan besi,banyak cara pencegahan yang dapat dilakukan,seperti modifikasi lingkungan,modifikasi besi,proteksi katodik,dan pelapisan.
Cara modifikasi ligkungan
Oksigen(O2)  dan kelembaban udara merupakan faktor yang penting dalam proses pengaratan,mengurangi kadar oksigen atau menurunkan kelembaban udara dapat memeperlambat proses pengantaran.sebagai contoh:kelembaban di dalam gudang dapat dikurangi dengan mendinginkan gudang menggunakan pengondisi(air conditioner/AC).

Cara modifikasi besi
Ketika besi membentuk aloi(logam campuran) dengan unsur-unsur tertentu,besi akan lebih tetap tahan terhadap pengaratan.baja(aloi dari besi)mengandung sebelas persen hingga dua belas persen krominium dan sedikit mengandung karbon,disebut stainless steel.baja ini tahan karat dan sering digunakan dalam dalam industri ,untuk bahan kimia dan rumah tangga.
cara proteksi katodik
jika logam besi duhubungkan dengan seng,besi tersebut akan sukar mengalami korosi.hal ini disebabkan sang lebih mudah teroksidasi dibandingkan dengan besi.
Cara pelapisan
Jika logam besi dilapisi tembaga atau timah,besi akan terlindungi dari korosi.sebab logam Cu(Ecu2+Icu=+0.34V) dan sn(Esn2+ISn=-0.14v) memiliki potensi reduksi reduksi yang lebih positif dari pada besi (Efe2+Ife=-0.44v).namun,bila lapisan ini bocor,sehingga lapisan tembaga atau timah terbuka,besi akan mengalami korosi yang lebih cepat.selain dengan tembaga dan timah,besi juga dapat dilapisi dengan logam lain yang sulit troksidasi.logam yang dapat digunakan adalah yang memilki potensial reduksi lebih positif dibandingkan besi seperti perak,emas,nikel,timah,tembaga dan platina.selain senyawa logam,pelapisan dapat pula menggunakan logam,pelapisan dapat pula menggunakan senyawa nonlogam.proses pelapisan logam besi ini dapat dengan cara membersihkan besi terlebih dahulu,kemudian melapis dengan suatu zat yang sukar ditembus oleh oksigen,misalkan cat,gelas,plastic,aau vaselin(gemuk).perlu diperhatikan,seluruh permukaan besi harus terlapis sempurna untuk menghindari kontak dengan oksigen.proses pelapisan yang tidak sempurna dapt lebih berbahaya dibandingkan besi tanpa pelapis.pengaratan dapat terjadi pada bagian yang tertutup sehingga tidak terdektesi.

Senin, 26 Oktober 2015

Prinsip Kesetimbangan Kimia

Eva Pebrianty Purnama (41615010061)
Rika Febriani (41615010063)
Pengertian ketetapan kesetimbangan kimia   
              Ketetapan kesetimbangan kimia merupakan suatu reaksi yang dapat membentuk kembali zat pereaksi. Reaksi ini juga disebut juga reaksi dua arah atau reaksi bolak-balik (reversible).
Tetapan kesetimbang kimia
          Tetapan kesetimbangan kimia dibagi menjadi 2:
  1. Keseimbangan berdasarkan konsentrasi(kc), merupakan hasil kali konsentrasi reaksi dibagi dengan hasil kalikonsentrasi pereaksi,setelah zat-zatnya dipangkatkan sesuai dengan koefisiennya. Reaksi: mA+nB<->pC+qD 
  2. Konsentrasi berdasarkan tekanan parsial(kp), merupakan hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas zat-zat pereaksi setelah tiap gas-gas dipangkatkan dengan koefisiennya menurut pesamaan reaksi kesetimbangan.                        Reaksi: aA+bB<->cC+dB
Jenis-jenis kesetimbangan kimia         
            Berdasarkan fasa zat-zat yang terlibat dalam reaksi,kesetimbangan kimia dapat di kelompokan menjadi kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
1.    Kesetimbangan homogen adalah suatu reaksi kesetimbangan yang zat-zat terlibat dalam reaksi,memiliki fasa yang sama.
Umumnya kesetimbangan homogen merupakan reaksi-reaksi pada fase gas.
Contoh: 2Hl(g) <--> H2(g)+I2(g)
2.    Kesetimbangan heterogen adalah suatu reaksi kesetimbangan yang zat-zat terlibat dalam reaksi memiliki fasa yang berbeda.
Contoh: La2(C2O4)3(s) <->La203(s)+3C02(g)
Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan:
Konsentrasi tekanan volume suhu katalis.
Cara menuliskan persamaan reaksi kesetimbangan 
             Persamaan reaksi kesetimbangan kimia dapat dituliskan dengan mencantumkan panah bolak balik.panah tsb menyatakan bahwa reaksi berlangsung dua arah.
Ciri-ciri cara setimbang:
  • Terjadi dalam wadah tertutup,pada suhu dan tekanan tetap. 
  • Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan. 
  • Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju reaksi ke produk 
  • Konsentrasi produk dan reaktan tetap. 
  • Terjadi secara mikrosopis pada tingkat partikel zat.
Pengaruh tekanan dan volume terhadap kesetimbangan kimia
            Apalagi tekanan pada system ditambah/volume diperkecil maka reaksi kesetimbangan akan bergeser kea rah jumlah molekul yang lebih kecil.
Apalagi tekanan pada system diperkecil/volume ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser kea rah jumlah molekul yang lebih besar.
Hukum kesetimbangan kimia
             Hukum kesetimbangan kimia atau tetapan kestimbangan adalah perbandingan dari hasil kali konsentrasi produk berpangkat koefisiennya masing-masing dengan konsentrasi reaktan berpangkat koefisiennya masing-masing.
Rumus umum kesetimbangan kimia
[A]m+[B] = [C]p+[D]q
             K = [C]p[D]q/[A]m[b]n
Kapan suatu reaksi mencapi kesetimbangan?
              Suatu reaksi kimia adu arah mecapai kesetimbangan jika kedua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama.artinya,laju reaksi kekanan sama dengan laju reaksi ke kiri sehingga tidak terjadi perubahan bersih dalam system pada kesetimbangan.definisi inilah yang disebut dengan kestimbangan kimia.

Termokimia



Eva Pebrianty Purnama (41615010061)
Fera Fitria (41615010052)

TERMOKIMIA
             Ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika.Secara umum,termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia.Termokimia digunakan memperikirakan perubahan energi yang terjadi dalam proses proses berikut:

  • Reaksi kimia
  • Perubahan fase
  • Pembentukan larutan 
             Sebagian besar ciri-ciri dalam termodinamika berkembang dari penerapan hukum I termodinamika,hukum ‘kekekalan’ energi,untuk fumgsi keadaan berikut ini.
§  Energi entalpi (U)
§  Entalpi (H)
§  Entropi (s)
§  Energi bebas gibbs (G)

TERMOKIMIA:

·       Hukum termodinamika
·       Reaksi eksotern dan endotrn
·       Sistem dan lingkungan
·       Entalpi reaksi
·       Kalorimeter
·       Hukum hess
·       Entalpi reaksi berdasarkan data perubahan
·       Energi ikatan


Energy entalpi
- Entalpi pembentukan standar
-Entalpi penguraian standar
-Entalpi pembakaran standar
-Entalpi perlarutan standar

HUKUM TERMOKIMIA
           Asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan tetapi energi tidak apat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jumlah energi yang dimiliki sistem dinyatakan dengan energi dalam (E). Jika sistem menyerap kalor,maka E>0 sedangkan jika sistem membebaskan kalor,E>0. Hubungan antara energi dalam.kalor dan keda dirumuskan dalam hukum termodinamika.
 E=q+w

Keterangan:
 E=perubahan energi dalam
 q=jumlah kalor yang diserap atau dilepas sistem
 q=+ jika sistem menyerap/menerima kalor
 q=-jumlah sistem melepaskan kalor
 w=jumlah kalor yang diterima/dilakukan sistem
 w=+ jika sistem menerima kerja
 w=- jika sistem melakukan kerja

Sistem dan lingkungan
Sistem adalah sejumlah zat atau campuran yang di pelajari sifat-sifat dan perilakunya ( bagian dari alam yang sedang jadi pusat perhatian). Interaksi antara sistem dan lingkungan dapat berupa pertukaran materi dan energi. Reaksi eksotern dan endotrn

REAKSI EKSOTERN:
ü Energi panas/kalor pindah dari sistem kelingkungan.
ü Perubahan entalpi = H < 0
ü Reaksinya melepas dan umumnya berlangsung spontan.
      ü Terjadi penurunan entalpi.

REAKSI ENDOTRN:
-Energi panas/kalor pindah dari lingkungan ke sistem
-Perubahan entalpi = H > 0
-Reaksinya menyerap kalor dan umunya tidak   berlangsung spontan.
-Terjadi kenaikan entalpi.

Perubahan entalpi

Entalpi = H = kalor reaksi padatekanan tetap = Qp perubahan entalpi adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia pada tekanan tetap.

Pemutusan ikatan membutuhkan energi ( endotern )
       contoh: H2- 2H – a kj ; DH= +akJ

Pembentukan ikatan memberikan energi (eksotern)
       contoh: 2H- H2+a kj;DH =-a kj

HUKUM HESS
            Hukum ini diajukan oleh germain hess,menyatakan bahwa entalphi realsi (H) hanya tergantung pada keadaan awal reaksi dan hasil reaksi dan tidak bergantung bpada jalannya reaksi. Jika suatu reaksi merupakn aljabar dari dua atau lebih reaksi,maka perubahan entalphi(H)atau kalor reaksinya juga merupakan penjumlahan aljabar dari(H) yang menyertai reaksi. Berdasarkan persamaan reaksi gas karbon diokssida dapat terbentuk melalui dua tahap,yang pertama pembentukan karbonmonoksida dari unsur-unsurnya dan dilanjutkan dengan oksidasi dan karbonmonoksida menjadi karbondioksida.